Selasa, 28 Juni 2011

Jika Surga dan Neraka TAK PERNAH ADA

                       Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada 
                      Masihkah kau bersujud kepadanya
                       Jika Surga dan Neraka Tak pernah ada
                      Masihkah kau menyebut namanya
   Sejenak kita mendengarkan potongan bait lagu yang di nyanyikan oleh ahmad dani dan crishye, betapa benar dan dalamnya kandungan yang dimuat oleh lagu tersebut. Diakui atau tidak, memang selama ini keadaan Surga, Neraka, Pahala serta siksa seakan menjadi sebab utama seseorang mengabdi pada tuhanya. Dalam artian, bila keempat hal ini ditiadakan mungkin tak akan ada alasan untuk menyembah kepada Tuhan.
   Beramal supaya masuk surga, di jauhkan dari Neraka, mendapat pahala dan lain-lain adalah sebagian contoh betapa surga, neraka, pahala serta siksa mendapat tempat khusus di niat seorang hamba menyembah dan mengabdikan dirinya kepada Tuhannya.
   Padahal merenunginya lebih dalam akan mendapati kenyataan bahwa keempatnya adalah makhluk Tuhan seperti kita juga. Ciptaan Tuhan. Tapi mengapa mesti mendapatkan prioritas dan orientasi utama daripada Tuhan sendiri. Mengapa harus di dewakan?
   Banyak sekali manusia yang beramal karena takut akan siksa neraka, dalam artian bila siksa neraka di tiadakan apakah mereka lantas tidak beramal? Lalu dimanakah makna Lillahi Ta'ala sebenarnya?
  Perlu diketahui, bahwa amaliah seseorang tidak akan mempengaruhi Tuhan untuk memasukkannya kedalam surga atau neraka selama Tuhan tidak menghendaki hal tersebut. Dengan kata lain kehendak Tuhan tidak akan dapat dipengaruhi oleh apapun. Dapat di simpulkan yang dicari seseorang dalam usahanya menyembah Tuhannya adalah seseuatu yang dapat mempengaruhi kehendak Tuhannya. Lalu apakah itu?
  Keridhoan Tuhan. Sesuatu yang hanya dimiliki Tuhan, namun bisa kita dapatkan. Perlu dicatat, dalam amaliah yang bertujuan ibtighai mardhotillah : Sesuatu yang harus dilakukan adalah melakukan sesuatu yang diridhoinya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Rabiatul Adawiyah terhadap sufyan Tsauri "Bagaimana mungkin kau memperoleh keridhoan Allah sedangkan kamu tidak pernah melakukan sesuatu yang diridhoinya".
   Intinya, surga, neraka, pahala dan siksa hanyalah sesuatu yang disiapkan bagi kita, bukan untuk dijadikan sebagai sebab atau alasan bagi kita untuk menyembah Tuhan. Bolehlah anda katakan "Saya beramal karena takut siksa neraka tetapi karena siPemilik Neraka". Mengapa? Karena amaliah tidak berdampak sama sekali bila tidak mengandung unsur keridhoan Tuhan. Ibtighoa mardhotillah semata.
  Terakhir simaklah apa yang dikatakan oleh Rabiatul Adawiyah:
       Alangkah buruknya
      Orang-orang yang menyembah Allah
      Karena mengharap Surga
      dan ingin diselamatkan dari Api Neraka
      Seandainya Surga dan Neraka tidak ada
      Apakah engkau tidak akan menyembahNya?
      Aku menyembah Allah
      Karena mengharap RidhoNya
      Nikmat dan anugrah yang diberikanNya
     Sudah cukup mengetarkan hatiku
     Untuk menyembahMu.
     Wallahu A'lamu bis Showab....